LANSEKAP

Apa itu Landscape?

Pada dasarnya, desain taman (lansekap), seperti juga pada desain bangunan, merupakan pengaturan dan ekspresi dari elemen-elemen desain itu sendiri. Elemen desain itu terdiri dari titik, garis, bentuk, pola, warna, tekstur, bunyi, aroma dan gerak. Karakter atau sifat yang melekat pada elemen taman ditata berdasarkan prinsip-prinsip desain. Menurut Ashihara (1996), dalam perancangan taman perlu dilakukan pemilihan dan penataan secara detail elemen-elemennya, agar taman dapat fungsional dan estetis. Elemen taman dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori, yaitu: 

  1. Berdasarkan jenis dasar elemen; 
  2. Berdasarkan kesan yang ditimbulkan
  3. Berdasarkan kemungkinan perubahan. 

Untuk kategori pertama (berdasar jenis), elemen taman dibagi menjadi dua macam, yaitu elemen alami (ciptaan Allah) dan elemen non-alami (buatan manusia). Sementara itu, untuk kategori kedua (berdasar kesan), elemen taman dibagi menjadi dua macam, yaitu elemen lunak (soft material), seperti tanaman, air, satwa dan elemen keras (hard material), seperti paving, pagar, patung, pergola, bangku taman, kolam dan lampu taman.

Elemen Landscape

Elemen-elemen pendukung lansekap dapat dibedakan atas dua macam, yaitu menurut (Handayani, 2009): elemen lunak (softscape) dan elemen keras (hardscape). Elemen lunak adalah elemen pendukung yang biasanya merupakan vegetasi, seperti pepohonan, perdu dan rerumputan. Penggunaan tanaman sangat berperan terhadap hasil penataan suatu lansekap. Elemen tanaman memiliki beberapa sifat khas yang membedakannya dengan berbagai elemen lainnya. Karakteristik yang paling penting dan menonjol adalah bahwa tanaman merupakan elemen yang hidup dan tumbuh. Dengan sifat khas demikian maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, tanaman merupakan elemen yang dinamis, setiap saat berubah, baik itu ukuran, tekstur, kelebatan daun maupun karakter keseluruhan sesuai dengan sifat pertumbuhannya. Kedua, kualitas dinamis tadi mempunyai implikasi terhadap penggunaan tanaman dalam penataan lansekap. Karakteristik tanaman menampilkan ciri dan bentuk tanaman yang terdiri dari: ukuran, bentuk, warna dan tekstur tanaman. Masing-masing ciri tersebut berpengaruh langsung terhadap hasil penataan lansekap.

Elemen Softscape

Menurut Hakim (1991), elemen softscape tergantung pada aspek arsitektural atau artistik visual, yaitu: 

  1. Pengontrol pemandangan; 
  2. Penghalang secara fisik; 
  3. Pengontrol iklim; 
  4. Pelindung dari erosi;
  5. Pemberi nilai estetis.
Sementara itu ditinjau dari tajuk, bentuk massa dan struktur tanaman (DPU, 2008), maka elemen softscape adalah:
  • Tajuk merupakan keseluruhan bentuk dan kelebaran maksimal tertentu dari ranting dan daun suatu tanaman.
  • Struktur Tanaman ialah bentuk tanaman yang terlihat secara keseluruhan.
Selanjutnya, menurut Indrawati (2007), maka elemen softscape terdiri atas:
  1. Tanaman pohon berjenis tanaman berkayu yang biasanya mempunyai batang tunggal dan dicirikan dengan pertumbuhan yang sangat tinggi mencapai lebih dari 8m.
  2. Tanaman perdu adalah tanaman berkayu yang pendek dengan batang yang cukupkaku dan kuat untuk menopang bagianbagian tanaman. Golongan perdubiasanya dibagi menjadi tiga, yaitu perdurendah, perdu sedang, dan perdu tinggi.
  3. Tanaman semak (shrubs) dicirikan dengan batang yang berukuran sama dansederajat. Pada umumnya tanaman inimempunyai ketinggian di bawah 8 m.
  4. Tanaman merambat (liana) dicirikan dengan batang yang tidak berkayu dantidak cukup kuat untuk menopang bagiantanaman lainnya.
  5. Tanaman dengan sedikit jaringan sekunder atau tidak berkayu, tetapi dapatberdiri tegak, seperti Herba, Terna,Bryoids dan Sukulen. Ukurannya dibagiberdasarkan tingginya.
Menurut DPU (2008), fungsi tanaman dalam pembentuk dan pengisi ruang meliputi:
  1. Tanaman pelantai (ground cover), tanaman yang membentuk kesan lantai, digunakan sebagai penutup tanah ditaman.
  2. Tanaman pedinding, adalah tanaman yang membentuk kesan dinding, dibagi menjadi:
    a. Tanaman yang membentuk dinding rendah, yaitu tanaman setinggi mata kaki sampai setinggi lutut.
    b. Tanaman yang membentuk dinding sedang, yaitu tanaman yang setinggi lutut sampai setinggi badan seperti semak yang sudah besar dan perdu.
    c. Tanaman yang membentuk dinding tinggi, yaitu tanaman yang setinggi badan sampai beberapa meter.
    d. Tanaman pembatas, pengarah dan pembentuk pandangan adalah jenis tanaman berbentuk pohon atau perdu yang berfungsi sebagai pembatas pemandangan yang kurang baik, pengarah gerakan bagi pemakai jalan menuju ke suatu tujuan tertentu.
    e. Tanaman pengarah, penahan dan pemecah angin adalah jenis tanaman yang berfungsi sebagai pengarah, penahan dan pemecah angin, dapat berbentuk pohon atau perdu.
  3. Tanaman pengatap atau peneduh, adalah jenis tanaman berbentuk pohon dengan percabangan yang tingginya lebih dari 2 meter.
  4. Tanaman pengisi ruang, adalah tanaman yang mempunyai warna menarik pada bunga, daun, kulit batang atau dahan, serta yang bertajuk indah.

Elemen Hardscape

Elemen hardscape terdiri dari 10 macam kriteria, yaitu: 

  1. Batuan
    Batuan tidak baik bila diletakkan di tengah taman, sebaiknya di letakkan agak menepi atau pada salah satu sudut taman
  2. Gazebo
    Gazebo adalah bangunan peneduh atau rumah kecil di taman yang berfungsi sebagai tempat beristirahat menikmati taman
  3. Kolam
    Kolam sering dipadukan dengan batuan tebing dengan permainan air yang menambah kesan dinamis. Kolam akan tampil hidup bila ada permainan air di dalamnya.
  4. Tebing
    Tebing dibuat untuk memberikan kesan alami, tebing dibuat dengan maksud untuk menyembunyikan tembok pembatas dinding yang licin massif, agar tidak menyilaukan pada saat matahari bersinar sepanjang siang.
  5. Jalan
    Jalan setapak dibuat agar dalam pemeliharaan taman tidak merusak rumput dan tanaman, selain itu jalan setapak berfungsi sebagai unsur variasi elemen penunjang taman.
  6. Perkerasan
    Perkerasan bertujuan untuk para pejalan kaki (pedestrian) atau sebagai pembatas.
  7. Lampu
    Lampu taman berfungsi penerang taman dan sebagai nilai estetik.
  8. Pagar
    pagar dituntut mendekati keserasian, minimal mengikuti kriteria berikut :
    a. Ketinggian maksimal 1,2 m bidang tembus pandang sebesar 60%, bidang masif setinggi 0,5 m dari permukaan halaman.
    b. Pemerataan ketinggian untuk mencapai pola yang ritmis.
    c. Bidang tembus pandang sebagai aplikasi terhadap control lingkungan, ketertiban penghuni dan sifat keterbukaan, keramahan terhadap lingkungan.
  9. Pergola
    Terkait pergola merupakan rangka-rangka yang dibuat untuk menyangga dan merambatkan tanaman (harus kuat dan rapi).
  10. Bangunan
    Bangunan atau gedung di taman, maka yang perlu dipahami adalah sebagai berikut:
    a. Antara bangunan dan ruang-luar-nya harus merupakan satu kesatuan penampilan.
    b. Pemahaman nilai-nilai bentuk dan garis pada bangunan untuk menyelaraskannya dengan penampilan lansekap.
    c. Pemahaman bagian-bagian bangunan dalam hubungannya dengan lansekap, karena lansekap memang melengkapi fungsi dan estetika bangunan sehingga bagus dipandang baik dari luar maupun dari dalam bangunan.
    d. Memanfaatkan bagian bangunan dalam penampilan lansekap sehingga benarbenar tidak ada pemisahan antara bangunan dan ruang luar.
Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka berikut ini ditampilkan tabel tolok ukur RTH pada elemen softscape dan hardscape :
 

Contoh Landscape

Landscape Taman dengan Batu Alam
Landscape Taman dengan Air Terjun
Landscape Taman dengan Kolam
Landscape Taman dengan Gazebo

Kami Memberikan Layanan Terbaik Dalam Konstruksi

Solusi Untuk Konstruksi Anda

Kirim Chat
Chat With Us!
Segera hubungi kami mengenai info lengkap dan penawaran!

Powered by PT. Taruna Karya Sejati Official