SEJARAH PERKERASAN KAKU

Perkembangan Teknologi Perkerasan Kaku di Dunia

Jalan Perkerasan kaku, telah lama diterapkan di Inverness, Inggris, yaitu pada tahun 1868. Tetapi pada saat itu perkembangannya tidak begitu pesat, dimana sampai dengan tahun 1919 hanya beberapa kilometer jalan saja yang telah dibangun. Sementara itu di Amerika Serikat, perkerasan kaku yang pertama dibangun ialah di Bellefontaine, Ohio, pada tahun 1891 oleh George Bartholomew. Dia telah belajar tentang produksi semen di Jerman dan Texas, serta menemukan sumber material tersebut seperti batu kapur dan lempung di pusat Ohio. Karena perkerasan kaku ini yang pertama kali dibangun di sana, pemerintah daerah meminta dia untuk memberikan jaminan sebesar $ 5000, bahwa perkerasan kaku ini bisa bertahan selama 5 tahun. Lebih dari 100 tahun kemudian, bagian dari perkerasan kaku ini masih berfungsi.

Pada tahun 1893, Cort Avenue dan Opera Street diperkeras. Columbia avenue dan Main street diperkeras tahun 1894. Pada saat itu, istilah “beton – “concrete” belum digunakan secara umum dan bahan tersebut dinamakan “artificial stone” yang pembuatannya dicampur secara manual dengan ukuran 1,5 persegi. Perkerasan kaku lainnya yang termasuk generasi awal, yaitu Frount Street di Chicago yang dibangun tahun 1905 dan bertahan 60 tahun, serta Woodward Avenue di Detroit tahun 1909 yang merupakan bagian tonggak perkerasan kaku pertama. Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan beroda empat. menjadikan meningkatnya pula keperluan jalan yang diperkeras. Pada tahun 1913, perkerasan kaku dekat Pine Bluff Arkansas Amerika telah dibangun dengan panjang 37 km. Dengan biaya satu dolar per setiap kaki (foot) panjang, dengan lebar 2,7 m dan tebal 12,5 cm.

Perkerasan kaku lainnya juga diterapkan di rest area, kemudian ini diikuti dengan pembangunan perkerasan sepanjang 79 km di jalan luar kota di Mississippi di tahun 1914, dan menjelang akhir tahun 1914 panjang total jalan dengan perkerasan kaku di Amerika telah mencapai 3788 km. Untuk memberikan masukan dalam pengembangan prosedur perencanaan perkerasan kaku. jalan percobaan telah banyak dibuat selama beberapa tahun, Evaluasi pertama kali pada kinerja perkerasan kaku telah dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum Detroit pada tahun 1909. Jalur percobaan ini mencakup beton, granit, creosote blok, serta cedar block. Berdasarkan hasil studi ini, Wayne County Michigan telah memperkeras Woodward Avenue dengan beton dan kemudian lebih dari 96 km diperkeras dengan perkerasan kaku pada dua tahun berikutnya.

Setelah tahun 1916, perkerasan kaku dibuat dengan tebal 12,5 – 22,5 cm, tetapi sangat minim sekali tentang tebal yang diperlukan. Selama tahun 1912 – 1913, negara bagian Illionis membuat jalan percobaan Bates, dengan menggunakan truk bekas perang dunia pertama, yang mempunyai beban roda dari 454 kg sampai 5900 kg, sebagai beban pengujiannya. Segmen percobaan terdiri dari berbagai macam bahan dan tebal yang berbeda. Tebal penampang dari perkerasan kaku ini adalah antara 10 cm – 22,5 cm, sedangkan segmen dengan bagian tepinya yang dipertebal adalah 22,9 cm – 12,5 cm – 22,9 cm serta 22,9 cm – 15,2 cm dan 22,9 cm dan sebagian segmen dipasang pembesian tepi. Hasil menunjukkan satu segmen batu bata, tiga segmen dengan aspal, dan sepuluh segmen perkerasan kaku memberikan hasil yang memuaskan. Sebagai hasilnya, beberapa rumus rancangan telah dikembangkan untuk pembuatan sistem jalan antara negara bagian di Illionis. Jalur percobaan Bates ini memberikan data-data dasar yang digunakan oleh para insinyur selama beberapa tahun.

Sampai tahun 1922, banyak perkerasan kaku dibangun tanpa sambungan dan penebalan di bagian tengah guna mencegah retak memanjang yang akan terjadi pada lebar perkerasan antara 4,9 – 5,5 m. Berdasarkan hasil percobaan di Bates, diterapkan sambungan di tengah untuk menghilangkan retak memanjang. Jalan percobaan lainnya, ialah Pitsburg, California antara tahun 1921-1923 yang membandingkan perkerasan kaku bertulang terhadap perkerasan kaku tanpa tulangan.

Pada tahun 1950-1951, Burreau of Public Road (sekarang FHWA) bersama dengan Highway Research Board (sekarang Transportation Research Board) melakukan Road Test One –M0 di sebelah selatan Washington DC. Jalan sepanjang 1,8 km dengan lebar dua lajur diamati, dipasang alat pemantau dan dilalui oleh 1000 truk per hari nya. Hasilnya menunjukkan pentingnya fungsi penyalur beban antar pelat, pengaruh kecepatan dan beban sumbu serta masalah penyebab pumping.

Di jalur percobaan Maryland, perkembangan retak berkaitan erat dengan perkembangan pumping. Perkembangan pumping terbesar ditemukan pada sambungan muai. Pumping terjadi pada tanah lempung plastis, tetapi tidak terjadi pada tanah dasar berbutir dengan kandungan silt dan lempung yang rendah.

Selain untuk jalan raya, perkerasan kaku ini di kembangkan juga untuk perkerasan pada lapangan terbang. Perkerasan kaku untuk lapangan terbang yang pertama kali dibangun tahun 1928 di Ford Field Dearborn, Michigan. Setahun kemudian dibangun juga di Cunken Field Cincinati, Ohio. Seperti kebanyakan perkerasan kaku untuk jalan raya, perkerasan di lapangan terbang ini menggunakan penebalan pada bagian tepinya, dengan penebalan 5 cm lebih tebal dari bagian tengahnya.

Dwight E Eisenhower pada tahun 1956, merancang jaringan jalan “interstate highway” sepanjang 66.000 km. Enam puluh persen jalan tersebut diperkeras dengan perkerasan kaku. Hal ini memerlukan penelitian guna mendukung rencana tersebut. Jalan percobaan AASHTO ini dibangun dekat Ottawa, Illionis terdiri dari 6 loop yang berbeda dan dibebani lalu lintas selama 2 tahun. Dua belas kombinasi beban sumbu dan berbagai tebal perkerasan aspal dan beton dievaluasi, guna menetapkan kinerja dan trend dari perkerasan tersebut.

Pada jalan percobaan AASHTO ada dua mode keruntuhan yang berbeda untuk perkerasan kaku. Perkerasan yang sangat tipis runtuh dengan pumping tepi yang memanjang, yang diakibatkan oleh retak tepi yang menyatu menjadi retak tepi yang memanjang. Perkerasan yang lebih tebal runtuh akibat pumping pada sambungan, yang menyebabkan dimulainya retak melintang, khususnya pada sisi sambungan yang ditinggal lalu lintas (traffic leave side of the joints). Dari 84 segmen percobaan yang tebalnya lebih besar dari 20 cm hanya tujuh segmen yang mengalami indeks serviceability lebih kecil dari 4 pada akhir masa pelayanannya. Kenyataanya hanya tiga segmen yang bisa dipandang runtuh/hancur.

Pada awal penggunaan pekerasan kaku, sering mengalami kerusakan akibat siklus “freezing and thawing” atau scalling (pelepasan butir) akibat deicing salt atau pumping dari subgrade. Masalah ini telah diatasi pada tahun 1930 an, dengan air entrainment pada beton untuk mengatasi masalah durabilitas. Kondisi yang mengarah pada pumping telah diidentifikasi, yaitu akibat material halus yang bisa menjadi “bubur” pada tanah dasar, serta beban sumbu kendaraan yang berat dan sering dilewati. Untuk mencegah kondisi tersebut lapisan subbase antara tanah dasar dengan perkerasan kaku, perlu digunakan untuk mencegah pumping. (Sumber : Diklat Perkerasan Kaku, 2017)

Perkerasan Kaku di Indonesia

Perkerasan kaku mulai dipergunakan di Indonesia secara lebih meluas pada tahun 1985 khususnya pada jalan-jalan di kota-kota besar yang antara lain adalah DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Padang, Ujungpandang dan lain-lain. Beberapa jalan tol telah dibangun dengan menggunakan perkerasan kaku; beberapa diantaranya adalah Jakarta Intra Urban Ring Road, Jakarta Outer Ring Road, Tangerang-Merak, PadalarangCileunyi, dan Ujungpandang Tahap 1. Penggunaan perkerasan kaku di Indonesia terus berkembang, seperti di jalan tol Kanci- Pejagan, Jalan Nasional Sulawesi Selatan, Cikampek – Palimanan dan lain-lain. Berikut merupakan contoh dari perkerasan kaku yang ada di Indonesia :

 

Pekerasan Kaku Non Jalan Tol
Perkerasan Kaku Jalan Tol

Kami Memberikan Layanan Terbaik Dalam Konstruksi

Solusi Untuk Konstruksi Anda

Kirim Chat
Chat With Us!
Segera hubungi kami mengenai info lengkap dan penawaran!

Powered by PT. Taruna Karya Sejati Official